Kami pramuka penegak dan pandega
Berdiri bagai karang diterjang ombak
Tak bergeming gentar beranjak
Kaki jiwaku mencengkram bumi
Mata hatiku menghujam langit
Ayah dan ibuku adalah mentari dan rembulan
Bumi persada jadi istanaku
Memerangi raja tanpa singgasana
Kesombongan, kedengkian, benci dan dendam
Ibu pertiwi menanti satria
Api keberanian dan angin kejujuran jadi senjata
Tegar, berhati baja
Arahkan langkah menuju kesahajaan
Sekali melangkah, pantang berpaling walau setapak
Karena satria ditempa bukan direka
Wahai tunas-tunas bangsa
Banyaklah bercermin
Sebelum tenang berada di atas angin
Sadar akan penciptaan diri
Menghayati arti hidup dengan agama
Mengabdi dengan suka rela dan riang gembira
Bertengger pada pohon mufakat
Kujang di tangan pelindung kerajaan hati
Mencinta tanpa harapkan cinta
Hingga keangkuhan tercampakan
Kita akan kembali pada sang pencipta
Maka kembalilah dalam kebajikan
Jaga dan tegakan ucapan, karena lidah itu singamu
Jika kau lepaskan, pasti ia akan memakanmu
Dan kehancuran seorang insan
Terletak pada ujung lidahnya
Dengan tri satya dan dasa darma
Kami cinta dan bangun ibu pertiwi
Janji kami bukan hanya ucapan
Tapi kami buktikan dengan perbuatan
Kata hati yang tulus
Kata hati keluarga besar Satria-srikandi prasaja mahardika
Kamis, 13 Maret 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar